Langsung ke konten utama

Mempercepat Loading WordPress dengan Defer Parsing JavaScript

Pada umumnya untuk JavaScript diletakan antara tag <head></head>. Ketika diakses, website akan memuat kode tersebut dari atas sampai bawah. Hal ini dapat cukup merepotkan, terutama jika Anda memiliki banyak JavaScript atau string yang cukup panjang.


Dengan melakukan defer parsing JavaScript, blog Anda tidak akan perlu menunggu sampai loading JavaScript selesai, sehingga loadingnya akan lebih cepat.

Ada 2 pilihan yang bisa digunakan untuk melakukan defer parsing JavaScript pada WordPress.

1. Menggunakan Plugin WordPress 

Bisa menggunakan WP Deferred JavaScript atau Speed Booster Pack atau yang lainnya.

2. Melakukan Defer Parsing JavaScript Melalui functions.php

Untuk melakukan defer parsing JavaScript, silakan copy code di bawah ini dan letakkan pada baris di bawah script dalam file wp-includes/functions.php. 

function defer_parsing_of_js ( $url ) {
if ( FALSE === strpos( $url, '.js' ) ) return $url;
if ( strpos( $url, 'jquery.js' ) ) return $url;
return "$url";
}
add_filter( 'clean_url', 'defer_parsing_of_js', 11, 1 );

Setelah itu test di GTMetrix dan lihat perubahan yang terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Format File yang tepat untuk Cetak

Sebelum ke jenis file, kita harus tahu dulu jenis file grafis yg dihasilkan, apakah berupa ilustrasi atau vektor, foto, teks dan gambar, atau sekedar teks saja, dst. Setelah itu kita juga harus tahu tujuan file dibuat, atau output produksi yang ingin dihasilkan dengan file tersebut, contohnya: untuk dicetak di kertas atau garmen, atau sekedar dijadikan slide show, dst. 1. Vektor, Ilustrasi 2D, Teks: .png (paling tepat) atau .gif (lebih kecil tapi hanya 256 warna)  2. Unggah (Upload) di Web: .jpeg atau .png 3. Siap Cetak (Printing):  ▶️ .pdf (recommended, format warna harus CMYK dan 300 dpi),  ▶️ .tiff (ukuran file besar),  ▶️ .png (tinta RGB),  ▶️ .jpeg (utk cetak biasa, not recommended) Sumber : https://desainerhaus.com/2017/07/10/memilih-dan-menyimpan-dengan-format-file-grafis-yang-tepat/ https://bangunjayaprint.wordpress.com/2019/02/13/tips-menyiapkan-file-cetak-final-artwork-fa/

Bins, Smart Bins dan Power Bins di Davinci Resolve

Untuk mengorganisasi media sumber (source), Davinci Resolve 16 mempunyai 3 jenis yang disebut Bins . Yaitu Bins, Smart Bins dan Power Bins . Ketiganya ada di kolom sebelah kiri bagian bawah. Bins ini akan sangat membantu kita ketika media sumber yang kita gunakan ada banyak.  Yang pertama  Bins,  yaitu tempat untuk mengorganisasi atau mengelompokkan media dalam sebuah project . Dengan Bins kita bisa membuat folder untuk mengelompokkan video berdasarkan apa yang kita inginkan. Gunakan shortcut ctrl+shift+n untuk membuat folder/bins baru.  Selanjutnya Smart Bins , yaitu bins yang bisa mengelompokkan media secara otomatis sesuai dengan yang kita inginkan. Smart Bins terkelompok berdasarkan metadata. Jadi sebelumnya kita perlu mengisi metadata di kolom inspector .  Yang terakhir Power Bins . Yaitu Bins  seperti biasa yang bisa kita pakai di seluruh project Davinci Resolve. Secara default menu ini tidak terlihat. Untuk memunculkan buka menu View dan cari bag...

Tips Affinity Designer

1. Color coding, yaitu penanda warna pada layer untuk membedakan dengan layer lainnya. Cari di klik kanan layer yang dipilih.  2. Save history, untuk menyimpan history bersama dengan dokumen yang kita buat. 3. Isolation mode, untuk fokus melihat/mengubah layer tertentu tanpa gangguan gambar secara keseluruhan. Caranya, klik layer/group layer yang akan kita edit sambil klik tombol alt .  4. Shortcut untuk opacity, tekan angka 1 untuk 10%, 2 untuk 20%, dst.  5. Rasterize. Ini untuk membuat layer/group menjadi gambar/pixel.   Sumber :