Langsung ke konten utama

50 Tips dalam dunia desain (bagian 1)

Berikut ini adalah tips dalam dunia desain yang saya dapat dari ebook berbahasa Inggris, 50 Must Read Tips From Designers, To Designers (route1print) 



Resume: 

1. Presentasi adalah hal yang sangat penting dalam pembuatan logo. Tidak hanya logo dalam warna, hitam putih juga perlu ditampilkan. Tunjukkan juga logo dalam berbagai macam aplikasi (stasioneri, plang nama, tembok, baju, dsb) sehingga klien bisa membayangkan brand mereka dengan lebih jelas.

2. Ketika mendesain, beri pengertian client yang berhubungan dengan pekerjaan kita. Misalnya pastikan gambar punya client sendiri, tidak menganbil dari Google. Atau pastikan punya lisensi atas font yang dipakai.

3. Pastikan semua clear ketika selesai desain. Minta koreksi client jika memang diperlukan. Daripada menjadi masalah di kemudian hari.

4. Perhatikan penulisan, walaupun dikerjakan oleh seorang copywriter yang sudah pro. Bahasa, typo, tanda baca, kapitalisasi, nama brand, dsb.

5. Siapa yang 'menandatangani' desain anda? Semakin sedikit orang di belakangnya, semakin sedikit pemikiran, semakin sedikit yang akan mengutak atik desain anda.

6. Mulai mendesain dari kertas. Tangan anda lebih bebas untuk menulis dan menggambar daripada komputer. Setelah selesai rapikan di komputer.

7. Tidak ada tempat untuk ego di dalam desain. Terutama ketika bekerja sama dengan client.

8. Kontras adalah 'segalanya'. Jumlah yang tepat dalam ukuran, bentuk, spasi, font dan warna. Ketika terlalu banyak akan menjadi 'berisik' dan jika terlalu sedikit akan menjadi hambar.

9. Menghapus background rambut di Photoshop dengan hasil lebih realistis. Duplikat objek lalu jadikan objek yang bawah menjadi layer "multiply". Kemudian hapus background di layer atas.

10. Manfaatkan layer pada InDesign (atau pada aplikasi yang lainnya) untuk membandingkan suatu objek dengan objek yang lainnya dalam suatu desain.

11. Pelajari menu-menu yang sering digunakan pada aplikasi yang kita gunakan. Ini akan menghemat waktu ketika membuat desain. 

12. Ketika desain menggunakan warna hitam yang luas, jangan gunakan hitam murni (C0, M0, Y0, K100). Tapi gunakan C60, M40, Y0, K100 atau C60, M60, Y60, K100.

13. Jangan membatasi diri sendiri. Mungkin ide kurang bagus dalam suatu project. Tapi bisa jadi itu menjadi ide bagus untuk projek yang lain. Jangan khawatir untuk menuangkan ide. 

14. Jangan meremehkan desainmu. Carilah kritik, bukan pujian. Sharing dengan yang lain dan jangan berhenti untuk belajar dan teruslah berlatih.

15. Desain itu bukan sekedar membuat sesuatu terlihat bagus. Alasan dalam setiap pemilihan warna, typography, bentuk, dsb akan membuat desain lebih berarti. Untuk memunculkan ide perlu memahami brief dan research yang cukup. 

16. Mulai dari akhir dan bekerja ke belakang. Maksudnya lihatlah hasil dari sudut pandang pengguna, siapa, kapan, di mana, bagaimana digunakan. Jika kita bisa menata hal demikian dalam pikiran sebelum kita mulai membuat desain kita akan lebih mudah memvisualisasi pesan yang akan kita sampaikan.  

17. Bangunlah mental desainer sukses. Setelah kita mempelajari teknik, tool dan desain tren, cobalah untuk menilik hasil dari salah satu desainer sukses kemudian buat ulang salah satu desain untuk latihan. Cara ini juga untuk meningkatkan mental sebagai seorang desainer, bahwa kita juga bisa membuat hal serupa. Doronglah diri kita untuk menjadi lebih baik. 

18. Desain yang dicetak. Untuk mengecek hasil akhir desain sebelum dicetak, buka hasil akhir dalam format pdf di Adobe Acrobat Pro. Di menu Tools > Print Production > Output Preview. Di sana kita bisa on/off virtual CMYK printing.

19. Identifikasi font. Ketika klien tidak tahu font apa yang dipakai dalam logonya dan kita juga tidak tahu maka gunakan servis online untuk itu. Misalnya WhatTheFont, Identifont, WhatFontIs. Ini akan menghemat waktu walaupun hasilnya tidak selalu tepat, tapi paling tidak mendekati. 

20. Buatlah fungsi Tipografi sederhana menggunakan matematika. Lebih spesifik dalam fungsi hierarki. Misalnya ketika ukuran font dalam body/isi 10pt, maka gunakan 15pt untuk Sub Heading dan 30pt untuk Heading misalnya, untuk menciptakan keseimbangan tipografi.

21. Menggunakan White Space adalah salah satu elemen dalam desain yang sangat penting. Dengannya bisa mendapatkan banyak manfaat jika digunakan dengan tepat. Ia bisa menciptakan kesan anggun, berkualitas dan bernilai tinggi. Ia juga bisa meningkatkan kejelasan dalam keterbacaan, menciptakan keseimbangan dan membuat sorotan untuk objek utama. 

22. Jangan lupa tingkatan brand sendiri. Bukan cuma brand dari client. Luangkan waktu untuk meningkatkan skill, marketing dan brand sendiri secara umum. 

23. Jangan sembunyikan identitas diri. Klien suka jika mereka mengetahui dengan siapa mereka bekerja. 

24. Ketika menemukan suatu desain yang menarik (di kertas bekas, pinggir jalan, pasar, dsb) ambil (foto/scan) dan masukkan dalam folder khusus di komputer. Bukalah ketika sedang mencari inspirasi.

25. Ketika berdiskusi tentang 'brief', gunakan gambar dan text. 

26 dan seterusnya disambung di posting berikutnya. InsyaAllah



Sumber :

ebook 50 Must Read Tips From Designers, To Designers (route1print) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Format File yang tepat untuk Cetak

Sebelum ke jenis file, kita harus tahu dulu jenis file grafis yg dihasilkan, apakah berupa ilustrasi atau vektor, foto, teks dan gambar, atau sekedar teks saja, dst. Setelah itu kita juga harus tahu tujuan file dibuat, atau output produksi yang ingin dihasilkan dengan file tersebut, contohnya: untuk dicetak di kertas atau garmen, atau sekedar dijadikan slide show, dst. 1. Vektor, Ilustrasi 2D, Teks: .png (paling tepat) atau .gif (lebih kecil tapi hanya 256 warna)  2. Unggah (Upload) di Web: .jpeg atau .png 3. Siap Cetak (Printing):  ▶️ .pdf (recommended, format warna harus CMYK dan 300 dpi),  ▶️ .tiff (ukuran file besar),  ▶️ .png (tinta RGB),  ▶️ .jpeg (utk cetak biasa, not recommended) Sumber : https://desainerhaus.com/2017/07/10/memilih-dan-menyimpan-dengan-format-file-grafis-yang-tepat/ https://bangunjayaprint.wordpress.com/2019/02/13/tips-menyiapkan-file-cetak-final-artwork-fa/

Bins, Smart Bins dan Power Bins di Davinci Resolve

Untuk mengorganisasi media sumber (source), Davinci Resolve 16 mempunyai 3 jenis yang disebut Bins . Yaitu Bins, Smart Bins dan Power Bins . Ketiganya ada di kolom sebelah kiri bagian bawah. Bins ini akan sangat membantu kita ketika media sumber yang kita gunakan ada banyak.  Yang pertama  Bins,  yaitu tempat untuk mengorganisasi atau mengelompokkan media dalam sebuah project . Dengan Bins kita bisa membuat folder untuk mengelompokkan video berdasarkan apa yang kita inginkan. Gunakan shortcut ctrl+shift+n untuk membuat folder/bins baru.  Selanjutnya Smart Bins , yaitu bins yang bisa mengelompokkan media secara otomatis sesuai dengan yang kita inginkan. Smart Bins terkelompok berdasarkan metadata. Jadi sebelumnya kita perlu mengisi metadata di kolom inspector .  Yang terakhir Power Bins . Yaitu Bins  seperti biasa yang bisa kita pakai di seluruh project Davinci Resolve. Secara default menu ini tidak terlihat. Untuk memunculkan buka menu View dan cari bag...

Prinsip repetisi / pengulangan dalam desain

Prinsip ini menggunakan objek yang sama atau sejenis secara berulang dalam desain. Repetisi menjadikan efek rasa kesatuan dan keberlanjutan dalam desain. Repetisi bisa digunakan untuk membuat ritme, yang bisa membantu mengarahkan user sesuai dengan keinginan kita. Selain menggunakan objek yang sama, repetisi bisa juga menggunakan style atau gaya yang sama untuk beberapa objek dalam desain. Dalam identitas brand, repetisi bisa digunakan untuk membuat karakter brand. Dengan pengulangan gaya yang sama, sebuah brand akan lebih mudah diingat. Dengan demikian repetisi bukan hanya membuat konsumen mengingat, tapi juga membuat mereka nyaman karena familiar dengan repetisi dari brand. Selain pengulangan dalam suatu desain dan beberapa desain dalam brand, kita juga bisa melihat lebih luas lagi tentang repetisi ini dalam tren desain. Tren desain bukan berarti kita mendesain yang sama atau menjadi tidak original. Tapi tren desain tersebut menjadi inspirasi kita untuk berkomunikasi dengan audien be...