Langsung ke konten utama

Proses Memberi Nama Brand

Pengenalan Branding

Branding sering dijelaskan sebagai gambar, etos, nada dari suatu perusahaan, dan produk itu sendiri. Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan :

Ketahui audience/konsumen Anda.

Buiam cuma demografi saja, tapi juga hobi dan kesukaan. Setelah kita tahu, baru tentukan produk apa yang cocok dan menarik audience tersebut.

Konsistensi adalah kunci.

Ini bukan hanya pada elemen grafis, tapi juga pada copy/penulisan dan tipe konten harus sama konsepnya, harus senada. Konsisten dengan target market yang telah ditentukan sebelumnya.

Mudah diingat.

Jangan jadi seperti yang kebanyakan lakukan.



Penamaan Brand

Nama brand yang salah akan menenggelamkan kapal bahkan sebelum berlayar.

Proses membuat nama brand bisa menjadi sulit dan membutuhkan banyak waktu. Mungkin mudah menentukan nama brand di kepala kita, tapi bisa jadi sudah ada yang pakai atau ada konotasi lain di kepala konsumen.

Walaupun membutuhkan banyak waktu, karena akan dipakai dalam jangka panjang maka bisa menghemat pengeluaran daripada nantinya harus rebranding yang membutuhkan tenaga dan waktu juga menimbulkan resiko bisnis.

Berikut ini proses dalam memberikan nama untuk brand:

1. Tentukan siapa yang akan memberikan nama. Apakah kita (team) sendiri atau design agency dan sejenisnya.

2. Mulailah dengan goal dari brand. Siapa konsumen yang potensial? Apa yang membuat brand kita beda dengan yang sejenis?

3. Braindstorming nama dengan berbagai sudut pandang.

4. Cek hak cipta

5. Buat gambaran visual sederhana dari setiap ide. Itu akan membantu kita dalam memutuskan.

6. Buatlah keputusan final. Bisa personal atau musyawarah/forum.


Hindari hal berikut ini dalam penamaan brand:

- Merepresentasikan brand dengan gambar (misal logo atau maskot) yang salah.

- Imitasi / meniru dari brand yang lain. Ini akan mengurangi kepercayaan konsumen. 

- Nama yang tidak jelas atau hanya kita yang mengerti.

- Salah eja atau ejaan yang aneh. Buatlah nama brand yang mudah dieja atau diucapkan.


Salah satu tahap memberi nama brand adalah braindstorming. Menuangkan semua ide yang memungkinkan untuk digunakan. Ada 6 langkah yang bisa diterapkan :

1. Tulis 15 nama yang kompetitor gunakan untuk produk mereka.

2. Kata apa yang paling menunjukkan nilai untuk pengguna produk anda? Tulis 15 kata kerja.

3. Tulis 15 kata yang muncul di benak kita ketika melihat fisik produk kita (karakteristik).

4. Tulis 15 kata yang berhubungan dengan feeling atau emosional dari fungsi kunci produk.

5. Tuliskan 15 kata kombinasi dari poin 1-4.

6. Tuliskan 25 kata sinonim dari poin 1-4. Luangkan banyak waktu untuk ini. 


Bab selanjutnya adalah mendesain brand. Ada di posting berikutnya. 



Resume dari ebook berjudul : The Beginner's Guides to Branding - Creative Market

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Format File yang tepat untuk Cetak

Sebelum ke jenis file, kita harus tahu dulu jenis file grafis yg dihasilkan, apakah berupa ilustrasi atau vektor, foto, teks dan gambar, atau sekedar teks saja, dst. Setelah itu kita juga harus tahu tujuan file dibuat, atau output produksi yang ingin dihasilkan dengan file tersebut, contohnya: untuk dicetak di kertas atau garmen, atau sekedar dijadikan slide show, dst. 1. Vektor, Ilustrasi 2D, Teks: .png (paling tepat) atau .gif (lebih kecil tapi hanya 256 warna)  2. Unggah (Upload) di Web: .jpeg atau .png 3. Siap Cetak (Printing):  ▶️ .pdf (recommended, format warna harus CMYK dan 300 dpi),  ▶️ .tiff (ukuran file besar),  ▶️ .png (tinta RGB),  ▶️ .jpeg (utk cetak biasa, not recommended) Sumber : https://desainerhaus.com/2017/07/10/memilih-dan-menyimpan-dengan-format-file-grafis-yang-tepat/ https://bangunjayaprint.wordpress.com/2019/02/13/tips-menyiapkan-file-cetak-final-artwork-fa/

Bins, Smart Bins dan Power Bins di Davinci Resolve

Untuk mengorganisasi media sumber (source), Davinci Resolve 16 mempunyai 3 jenis yang disebut Bins . Yaitu Bins, Smart Bins dan Power Bins . Ketiganya ada di kolom sebelah kiri bagian bawah. Bins ini akan sangat membantu kita ketika media sumber yang kita gunakan ada banyak.  Yang pertama  Bins,  yaitu tempat untuk mengorganisasi atau mengelompokkan media dalam sebuah project . Dengan Bins kita bisa membuat folder untuk mengelompokkan video berdasarkan apa yang kita inginkan. Gunakan shortcut ctrl+shift+n untuk membuat folder/bins baru.  Selanjutnya Smart Bins , yaitu bins yang bisa mengelompokkan media secara otomatis sesuai dengan yang kita inginkan. Smart Bins terkelompok berdasarkan metadata. Jadi sebelumnya kita perlu mengisi metadata di kolom inspector .  Yang terakhir Power Bins . Yaitu Bins  seperti biasa yang bisa kita pakai di seluruh project Davinci Resolve. Secara default menu ini tidak terlihat. Untuk memunculkan buka menu View dan cari bag...

Prinsip repetisi / pengulangan dalam desain

Prinsip ini menggunakan objek yang sama atau sejenis secara berulang dalam desain. Repetisi menjadikan efek rasa kesatuan dan keberlanjutan dalam desain. Repetisi bisa digunakan untuk membuat ritme, yang bisa membantu mengarahkan user sesuai dengan keinginan kita. Selain menggunakan objek yang sama, repetisi bisa juga menggunakan style atau gaya yang sama untuk beberapa objek dalam desain. Dalam identitas brand, repetisi bisa digunakan untuk membuat karakter brand. Dengan pengulangan gaya yang sama, sebuah brand akan lebih mudah diingat. Dengan demikian repetisi bukan hanya membuat konsumen mengingat, tapi juga membuat mereka nyaman karena familiar dengan repetisi dari brand. Selain pengulangan dalam suatu desain dan beberapa desain dalam brand, kita juga bisa melihat lebih luas lagi tentang repetisi ini dalam tren desain. Tren desain bukan berarti kita mendesain yang sama atau menjadi tidak original. Tapi tren desain tersebut menjadi inspirasi kita untuk berkomunikasi dengan audien be...