Tahap pertama untuk mendesain visual indentity yaitu research dan design brief.
Ketahui tentang positioning, apa nilai dan manfaat brand terhadap konsumen. Pada tahap ini harus sepenuhnya cukup (sesuai kebutuhan, tergantung besarnya perusahaan) ketika nanti menjadi design brief. Karena ini bagian krusial dan sebagai penuntun dari projek secara keseluruhan.
Berikut ini beberapa contoh daftar pertanyaan yang bisa ditanyakan kepada klien. Contoh berikut bisa dikembangkan berdasarkan kebutuhan
1. Bagaimana brand dirasakan untuk melawan kompetitor? Dengan kata lain, apa yang membedakan brand tersebut atas kompetitor pada produk yang sama?
2. Di mana posisi brand? Jawab dengan 5W 1H (what, whom, where, why, when, how)
3. Siapakah audien/konsumen/pelanggannya? Di mana produk/jasa tersebut bisa kontak dengan konsumen? Bagaimana cara kita membuat kontak tersebut supaya konsumen berpikir, merasakan dan ambil tindakan terhadap brand kita?
4. Apakah nilai dan kepercayaan yang brand harus punya tentang bisnis dan misinya terhadap dunia? Jika brand adalah seseorang, bagaimana sifatnya? Bagaimana ia terlihat, bersikap, dan berkata?
5. Apakah yang konsumen dapatkan dari brand kita? Apa visinya?
6. Pertanyaan lain yang bisa diajukan misalnya tentang : kesadaran market, persepsi terhadap brand, kebiasaan komsumen dan perubahannya.
Sekali lagi pertanyaan di atas masih bisa berkembang lebih kompleks sesuai dengan kebutuhan.
Jawaban atas pertanyaan di atas akan menjadi design brief atau deskripsi singkat. Selain itu, dalam deskripsi singkat tersebut juga ada timeline/deadline, budget, format file, contoh logo dan sebagainya. Semakin detail semakin bagus.
Keterangan lebih detail tentang design brief bisa dibaca di 99design dan Just Creative.
Tahap kedua membuat logo, identity & guidelines.
Bagaimana kita akan menggambarkan brand secara visual? Bagaimana seharusnya identitas brand secara keseluruhan terlihat?
LOGO.
Ada banyak cara untuk memulai membuat logo. Tapi kita akan melihat kebanyakan desainer memulainya dengan menggambar puluhan atau mungkin malah ratusan gambar logo di atas kertas. Proses untuk mendapatkan konsep di atas kertas dan membuat variasi dari ide tersebut akan lebih mudah membuka cara atau ide baru. Dengannya lebih mudah menemukan solusi daripada memulainya di komputer. Setelah mendapatkan yang sekiranya tepat baru kita proses secara digital.
Tahap terakhir, monitoring.
Yaitu monitoring dan rebranding.
Setelah brand identity diluncurkan, penting untuk dipantau dan peduli terhadap hal itu. Terlepas dari itu, seiring waktu, jika target audiens anda bergeser atau pasar berkembang, atau produk dan servis berubah mungkin itu saatnya untuk rebranding.
Komentar
Posting Komentar