Langsung ke konten utama

Memilih Warna dalam Desain Logo

Warna dapat membangkitkan emosi, asosiasi dan respon yang berbeda yang berefek pada bagaimana brand anda akan dilihat. Warna akan menguatkan brand, tapi bisa juga sebaliknya akan merusak brand.

Faktanya, warna dapat lebih meningkatkan pengenalan brand (hingga 80%) dibandingkan dengan faktor yang lain.

Mungkin ribuan orang menamakan warna. Dan ada jutaan kombinasi dari hexadecimal kode warna. Lalu bagaimana kita memilihnya?

Berikut ini beberapa tips untuk membuat palet warna:

1. Ambil contoh dari foto. 

Carilah foto dengan warna yang menarik kemudian ambil contoh (menggunakan color picker) dari foto tersebut melalui software yang biasa kita gunakan. Bisa juga menggunakan alat/tools seperti Photocopa untuk mempermudah pemilihan warna.

2. Gunakan roda warna (color wheel).

Dari roda warna, kita bisa mendapatkan kombinasi warna dengan beberapa metode yang sudah kita kenal. Analog dan komplementer adalah 2 metode yang sering digunakan dan banyak yang berhasil.

3. Pinjam dari desain interior. 

Maksudnya kita memakai kaidah dalam desain interior dalam desain grafis. Karena bidang desain yang berbeda memiliki tantangan yang sama ketika berhadapan dengan warna. Kaidah yang dimaksud yaitu 60% warna dominan, 30% warna sekunder dan 10% warna aksen. Jika ingin menambahkan warna ke empat dan seterusnya pecah warna sekunder atau mungkin warna utama, tapi jangan pecah lagi warna aksen.

4. Simpan apa yang menarik.

Ketika kita mendapatkan desain dengan warna yang menarik segera simpan, screenshot atau pin (di pinterest). Kita bisa membuka kembali folder atau pin di pinterest ketika kita membutuhkan.

5. Keluarkan pantone set yang terpercaya. 

Tekadang, pantone set cukup membantu ketika klien membutuhkan warna yang spesifik dan ada contoh yang terlihat secara fisik. Lebih sedikit pilihan (pada pantone set) lebih memudahkan, daripada roda warna. 

6. Ambil warna dari alam.

Karena mata kita secara umum lebih mengagumi warna natural.

7. Ambil 3 atau 4 warna.

Untuk desain grafis, disarankan menggunakan 3 warna agar terlihat lebih jelas. Jika menggunakan lebih dari tiga gunakan warna yang mendekati 3 warna dasar. Atau gunakan tekstur untuk mengurangi beberapa tambahan warna.

8. Sesuaikan dengan mood brand.

Fashion, teknologi atau sport? Feminin, serius, elegan, atau kekanak-kanakan?

9. Cari palet warna di Pinterest.

Di situ kita bisa mencari inspirasi palet warna sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

10. Ikuti website pecinta warna.

Diantaranya colourlovers.com, colorhunt.co, coolors.co, dsb


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Format File yang tepat untuk Cetak

Sebelum ke jenis file, kita harus tahu dulu jenis file grafis yg dihasilkan, apakah berupa ilustrasi atau vektor, foto, teks dan gambar, atau sekedar teks saja, dst. Setelah itu kita juga harus tahu tujuan file dibuat, atau output produksi yang ingin dihasilkan dengan file tersebut, contohnya: untuk dicetak di kertas atau garmen, atau sekedar dijadikan slide show, dst. 1. Vektor, Ilustrasi 2D, Teks: .png (paling tepat) atau .gif (lebih kecil tapi hanya 256 warna)  2. Unggah (Upload) di Web: .jpeg atau .png 3. Siap Cetak (Printing):  ▶️ .pdf (recommended, format warna harus CMYK dan 300 dpi),  ▶️ .tiff (ukuran file besar),  ▶️ .png (tinta RGB),  ▶️ .jpeg (utk cetak biasa, not recommended) Sumber : https://desainerhaus.com/2017/07/10/memilih-dan-menyimpan-dengan-format-file-grafis-yang-tepat/ https://bangunjayaprint.wordpress.com/2019/02/13/tips-menyiapkan-file-cetak-final-artwork-fa/

Bins, Smart Bins dan Power Bins di Davinci Resolve

Untuk mengorganisasi media sumber (source), Davinci Resolve 16 mempunyai 3 jenis yang disebut Bins . Yaitu Bins, Smart Bins dan Power Bins . Ketiganya ada di kolom sebelah kiri bagian bawah. Bins ini akan sangat membantu kita ketika media sumber yang kita gunakan ada banyak.  Yang pertama  Bins,  yaitu tempat untuk mengorganisasi atau mengelompokkan media dalam sebuah project . Dengan Bins kita bisa membuat folder untuk mengelompokkan video berdasarkan apa yang kita inginkan. Gunakan shortcut ctrl+shift+n untuk membuat folder/bins baru.  Selanjutnya Smart Bins , yaitu bins yang bisa mengelompokkan media secara otomatis sesuai dengan yang kita inginkan. Smart Bins terkelompok berdasarkan metadata. Jadi sebelumnya kita perlu mengisi metadata di kolom inspector .  Yang terakhir Power Bins . Yaitu Bins  seperti biasa yang bisa kita pakai di seluruh project Davinci Resolve. Secara default menu ini tidak terlihat. Untuk memunculkan buka menu View dan cari bag...

Prinsip repetisi / pengulangan dalam desain

Prinsip ini menggunakan objek yang sama atau sejenis secara berulang dalam desain. Repetisi menjadikan efek rasa kesatuan dan keberlanjutan dalam desain. Repetisi bisa digunakan untuk membuat ritme, yang bisa membantu mengarahkan user sesuai dengan keinginan kita. Selain menggunakan objek yang sama, repetisi bisa juga menggunakan style atau gaya yang sama untuk beberapa objek dalam desain. Dalam identitas brand, repetisi bisa digunakan untuk membuat karakter brand. Dengan pengulangan gaya yang sama, sebuah brand akan lebih mudah diingat. Dengan demikian repetisi bukan hanya membuat konsumen mengingat, tapi juga membuat mereka nyaman karena familiar dengan repetisi dari brand. Selain pengulangan dalam suatu desain dan beberapa desain dalam brand, kita juga bisa melihat lebih luas lagi tentang repetisi ini dalam tren desain. Tren desain bukan berarti kita mendesain yang sama atau menjadi tidak original. Tapi tren desain tersebut menjadi inspirasi kita untuk berkomunikasi dengan audien be...