Langsung ke konten utama

Membuat Aplikasi Brand

Sebagus apapun desain identitas kita, brand hanya akan menjadi hidup ketika audien berinteraksi dengan mereka.

Membuat sesuatu yang benar-benar merepresentasikan nilai brand adalah kunci kesan audien yang abadi, impresi yang positif. 


Tinggalkan logo untuk sementara dan berpikirlah bagaimana kita menempatkan desain kita di depan audien. Lihatlah brand ternama di tempat yang biasa kita lihat dan aplikasi mana yang bisa kita terapkan pada brand yang kita garap. Berikut ini beberapa contoh aplikasi yang bisa diterapkan :

  • outdoor/indoorw
  • Website
  • kartu nama
  • Stasioneri 
  • menu dan katalog 
  • flyer dan brosur
  • Header email dan footernya
  • sosial media
  • packaging
  • iklan online dan offline
  • merchandise
  • seragam, dll

Kemudian kita pilih aplikasi mana yang bisa membuat brand berinteraksi langsung dengan pelanggan yang potensial. Karena beda brand akan beda jenis aplikasi yang digunakan.

Beda jenis pelanggan juga beda aplikasi yang digunakan. Ada 3 jenis atau tingkatan pelanggan menurut Steve Blank dan Bob Dorf, yaitu Get, Keep dan Grow. Masing-masing mempunyai cara dan alat tersendiri untuk didekati.

Get. Jenis ini membutuhkan alat untuk menciptakan kesadaran, minat, pertimbangan, dan pembelian. Contohnya: iklan, merchandise, kartu nama, flyer, sosmed, website.

Keep. Lakukan segala sesuatu untuk mempertahankan pelanggan jenis ini. Diantaranya program loyalitas dan survei pelanggan. Alat yang bisa digunakan : stasioneri, header dan footer email, merchandise, konten marketing (blog, sosmed, dsb).

Grow. Menghasilkan pendapatan tambahan dari satu pelanggan dengan merangsang penjualan berikutnya, penjualan silang, dan rujukan. Alat yang bisa digunakan: stasioneri, iklan promo/diskon, landing page, katalog.


Pendekatan kedua dalam membuat aplikasi desain adalah, siapa audien dari setiap aplikasi yang kita gunakan? Apakah pelanggan, investor, supliyer, atau partner?

Dengan demikian kita bisa menentukan visual yang menarik bagi mereka itu yang bagaimana. Dan cari tahu juga bagaimana cara kita berkomunikasi dengan mereka yang efektif.

Perhatikan kembali keseluruhan desain pada aplikasi yang digunakan, tetap jaga keutuhan brand. Konsistenlah pada semua desain aplikasi. 

"Desain bukan hanya bagaimana ia terlihat, tapi bagaimana ia bekerja." - Steve Job

Cek kembali apakah desain pada aplikasi yang digunakan sudah bekerja atau berkomunikasi dengan audien secara baik dan benar? Karena sebagus apapun desain kita, kalau tidak bekerja dengan baik maka ia percuma. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Affinity Designer

1. Color coding, yaitu penanda warna pada layer untuk membedakan dengan layer lainnya. Cari di klik kanan layer yang dipilih.  2. Save history, untuk menyimpan history bersama dengan dokumen yang kita buat. 3. Isolation mode, untuk fokus melihat/mengubah layer tertentu tanpa gangguan gambar secara keseluruhan. Caranya, klik layer/group layer yang akan kita edit sambil klik tombol alt .  4. Shortcut untuk opacity, tekan angka 1 untuk 10%, 2 untuk 20%, dst.  5. Rasterize. Ini untuk membuat layer/group menjadi gambar/pixel.   Sumber : 

Cara Optimasi Largest Contentful Paint (LCP)

Sebelumnya, telah kita ketahui apa itu Largest Contentful Paint (LCP) dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Selanjutnya kita ukur LCP pada website.  Berikut ini rekomendasi Google untuk mengukur LCP : PageSpeed Insights Search Console  (Core Web Vitals report) Chrome User Experience Report  (membutuhkan akun Google dan Google Cloud Project Ada beberapa masalah yang timbul ketika melakukan optimasi pada LCP ini, yaitu: Slow server response times Render-blocking JavaScript and CSS Slow resource load times Client-side rendering Setelah kita tahu beberapa masalah yang sering muncul, sekarang tentu pertanyaannya bagaimana cara mengoptimasinya? Sebenarnya untuk melakukan optimasi, harus dengan mengevaluasi langsung website yang bermasalah. Karena tiap website memiliki script dan konfigurasi yang berbeda. Tapi secara umum optimasi bisa dilakukan pada image, CSS, JavaScript, dan server.  Jika anda perhatikan pada bagian “elemen yang dihitung pada LCP” yang dibahas sebelumnya, empat dari 5

Bullets and Numbering Affinity Designer 1.8

Aplikasi Affinity Designer (versi 1.8.5) ini sudah cukup lengkap (MasyaaAllah) , termasuk ketika kita mendesain layout yang tidak bisa lepas dari text dan segala macamnya. Bullets and Numbering yang biasanya ada di aplikasi pengolah kata dan layout pun tersedia di aplikasi pengolah vector ini.  Untuk mengubah jarak antara bullet atau nomor dengan text buka tab Charracters. Di sana ada pengaturan yang cukup lengkap. Sedangkan untuk menambahkan paragraf baru tanpa menambahkan nomor atau bullet tekan shift + enter. Jika ingin paragraf baru tersebut sejajar dengan text di atasnya, ubah tabstop sesuai dengan text di atasnya dan tekan tab pada keyboard.