Langsung ke konten utama

50 Tips dalam Dunia Desain (bagian 2)

Berikut ini adalah lanjutan tips dalam dunia desain yang saya dapat dari ebook berbahasa Inggris, 50 Must Read Tips From Designers, To Designers (route1print).



Tips 1 sampai 25 silakan cek di posting sebelumnya.

26. Tunjukkan hasil desain dalam konteks yang realistis. Misal dalam logo tunjukkan dalam mockup kartu nama atau papan nama. Jika web, tunjukkan dalam gambar layar komputer.

27. Jadilah inspirasi bagi desainer yang lain. Sebagaimana kita terinspirasi oleh desainer yang lain.

28. Yakinkan bahwa 'brief' / keterangan singkat sudah cukup jelas dimengerti. Karena desain yang sukses adalah desain yang bisa memecahkan masalah klien. Desain adalah problem solving.

29. Jadilah unik dan menonjol. Berjuanglah untuk menjadi original dan kurangi melirik apa yang orang lain lakukan.

30. Aset terbesar seorang desainer bukan produk, SDM atau bangunan. Tapi brand. Jadi apapun yang dilakukan jangan mengabaikan yang satu ini. Jagalah.

31. Kesuksesan desain tergantung pada kapasitas desainer. Lebih sering begitu. Faktor lain yang menentukan kesuksesan desain adalah jelasnya penjelasan klien tentang produknya dan apa yang diinginkan.

32. Tentang desain buku dan majalah, perhatikan pentingnya 'Style Sheets' yang kuat/kukuh.

33. Jangan terlalu larut dalam desain tren. Tapi fokuslah pada gaya kita sendiri. 

34. Font tertentu terlalu banyak digunakan dan tidak menarik. Gunakan font yang sesuai dengan fungsi desainnya. Jangan gunakan font yang terlalu banyak beredar di pasaran.

35. Jadikan komunikator yang bijaksana sebagai pembeda. Komunikasikan desain dan proses mendesain anda dengan baik, karena desain yang bagus tidak akan bisa berbicara sendiri. Ini adalah salah satu cara untuk membentuk kepercayaan klien. 

36. Sangat penting untuk mendengarkan klien, apa yang mereka butuhkan.

37. Pastikan dokumen proposal kita terlihat bagus. Atau portfolio terlihat profesional dan menarik. Bagaimana kita presentasi akan menentukan keputusan klien. 

38. Sesekali luangkan waktu untuk proyek pribadi. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk bekerja senyaman mungkin.

39. Butuh ide baru? Cobalah berpikir sebaliknya. 

40. Cobalah untuk menuangkan variasi desain sebanyak mungkin. Kemudian pilih beberapa yang terbaik. Mungkin kita akan terkejut dengan hasilnya. Tips ini sangat cocok untuk desain logo.

41. Cobalah untuk tidak langsung dikerjakan di komputer ketika mulai mendesain sesuatu. Akan lebih cepat dan produktif ketika ide muncul langsung dituangkan ke dalam kertas (skecth). Setelah itu baru diselesaikan di komputer. 

42. Selalu cek apa yang desainer lain lakukan. Ini akan meningkatkan standar kita dan bisa menjadi referensi yang bagus. Jangan pernah puas dengan desain yang kita selesaikan, sekecil apapun itu. 

43. Jadilah berani dalam memutuskan dan mencari ide. Jangan takut untuk hasil yang kurang bagus, karena hasil yang bagus berasal dari awal yang jelek.

44. Jangan tinggalkan research. Tuangkan semua sumber ide dalam mood board. Ini akan memudahkan kita untuk menentukan ide baru. Juga untuk mengurangi kemungkinan menyalin ide orang lain dalam desain kita. 

45. Website desain adalah presentasi dari informasi. Pastikan semua elemen yang dibutuhkan ada sebelum mulai mendesain. 

46. Sebelum memulai pekerjaan dari klien, pastikan ketika breafing kedua belah pihak tahu dengan jelas apa yang akan dikerjakan. 

47. Tuangkan ide dalam sketsa dan jangan terlalu detail. Detail ide dituangkan di software setelah sketsa kasar jadi.

48. Jangan takut untuk mengatakan 'tidak' untuk sebuah projek. Misalnya dengan budget klien yang tidak sesuai. Tapi ketika terpaksa, tidak mengapa mengambil projek dengan budget yang minim. 

49. Tunjukkan empati kepada klien. Pahami lebih dalam permasalahan desain dari klien. 

50. Ketika stress pergi, maka kreatif akan datang. Percayalah. 


Bagi anda yang ingin mendapatkan ebook-nya, silakan unduh di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Format File yang tepat untuk Cetak

Sebelum ke jenis file, kita harus tahu dulu jenis file grafis yg dihasilkan, apakah berupa ilustrasi atau vektor, foto, teks dan gambar, atau sekedar teks saja, dst. Setelah itu kita juga harus tahu tujuan file dibuat, atau output produksi yang ingin dihasilkan dengan file tersebut, contohnya: untuk dicetak di kertas atau garmen, atau sekedar dijadikan slide show, dst. 1. Vektor, Ilustrasi 2D, Teks: .png (paling tepat) atau .gif (lebih kecil tapi hanya 256 warna)  2. Unggah (Upload) di Web: .jpeg atau .png 3. Siap Cetak (Printing):  ▶️ .pdf (recommended, format warna harus CMYK dan 300 dpi),  ▶️ .tiff (ukuran file besar),  ▶️ .png (tinta RGB),  ▶️ .jpeg (utk cetak biasa, not recommended) Sumber : https://desainerhaus.com/2017/07/10/memilih-dan-menyimpan-dengan-format-file-grafis-yang-tepat/ https://bangunjayaprint.wordpress.com/2019/02/13/tips-menyiapkan-file-cetak-final-artwork-fa/

Bins, Smart Bins dan Power Bins di Davinci Resolve

Untuk mengorganisasi media sumber (source), Davinci Resolve 16 mempunyai 3 jenis yang disebut Bins . Yaitu Bins, Smart Bins dan Power Bins . Ketiganya ada di kolom sebelah kiri bagian bawah. Bins ini akan sangat membantu kita ketika media sumber yang kita gunakan ada banyak.  Yang pertama  Bins,  yaitu tempat untuk mengorganisasi atau mengelompokkan media dalam sebuah project . Dengan Bins kita bisa membuat folder untuk mengelompokkan video berdasarkan apa yang kita inginkan. Gunakan shortcut ctrl+shift+n untuk membuat folder/bins baru.  Selanjutnya Smart Bins , yaitu bins yang bisa mengelompokkan media secara otomatis sesuai dengan yang kita inginkan. Smart Bins terkelompok berdasarkan metadata. Jadi sebelumnya kita perlu mengisi metadata di kolom inspector .  Yang terakhir Power Bins . Yaitu Bins  seperti biasa yang bisa kita pakai di seluruh project Davinci Resolve. Secara default menu ini tidak terlihat. Untuk memunculkan buka menu View dan cari bag...

Prinsip repetisi / pengulangan dalam desain

Prinsip ini menggunakan objek yang sama atau sejenis secara berulang dalam desain. Repetisi menjadikan efek rasa kesatuan dan keberlanjutan dalam desain. Repetisi bisa digunakan untuk membuat ritme, yang bisa membantu mengarahkan user sesuai dengan keinginan kita. Selain menggunakan objek yang sama, repetisi bisa juga menggunakan style atau gaya yang sama untuk beberapa objek dalam desain. Dalam identitas brand, repetisi bisa digunakan untuk membuat karakter brand. Dengan pengulangan gaya yang sama, sebuah brand akan lebih mudah diingat. Dengan demikian repetisi bukan hanya membuat konsumen mengingat, tapi juga membuat mereka nyaman karena familiar dengan repetisi dari brand. Selain pengulangan dalam suatu desain dan beberapa desain dalam brand, kita juga bisa melihat lebih luas lagi tentang repetisi ini dalam tren desain. Tren desain bukan berarti kita mendesain yang sama atau menjadi tidak original. Tapi tren desain tersebut menjadi inspirasi kita untuk berkomunikasi dengan audien be...