Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Garis, sebagai elemen desain grafik

Garis di sini tidak harus berupa 1 'stroke' . Bisa berupa kurva, garis tipis/tebal atau kombinasi keduanya, atau garis putus-putus.  Contoh penggunaan garis: -Membuat kesan tertentu -Alur struktur (misal utk judul/sub judul) -Membingkai paragraf -Dekorasi, membuat keseimbangan -Menuntun ke poin tertentu. https://youtu.be/F0PTse89XIE

Tipografi Hierarki

Tipografi hierarki ini digunakan dalam berbagai macam disain, misal: kartu nama, web disain, poster, dan sebagainya.  3 Tingkatan Typography Hierarchy 1. Heading. Informasi utama yang akan disampaikan kepada pembaca. Dengan font yang besar dan tebal. 2. Sub Heading. Di bawah Heading dengan ukuran yang lebih kecil. Informasi tambahan dari Heading. Jangan terlalu detail di sini. 3. Body. Ini adalah bagian detail dari konten. Elemen dari Tipografi Hierarki 1. Ukuran. Ukuran yang besar di antara yang kecil akan membuat perhatian, tempatkan yang sesuai. 2. Case. Huruf kapital di antara huruf kecil juga bisa membuat perhatian. 3. Weight. Ketebalan huruf. Huruf yang tipis akan membuat kesan kurang penting.  4. Warna. Bedakan warna untuk hal yang penting. Jangan gunakan warna yang terlalu kontras sehingga susah dibaca/membingungkan.  5. Posisi. Tempatkan pada posisi yang berbeda untuk membuat perhatian lebih. 6. Alignment. Untuk body akan lebih mudah dibaca ketika dibuat rata kiri. Sedangkan j

Dasar Isometrik Affinity Designer

Untuk membuat gambar Isometrik pada Affinity Designer gunakan menu Isometric ( view > studio > Isometric ). Kemudian untuk memunculkan Isometric Grid, klik tombol Grid Setting. Dalam grid setting klik Show Grid dan pilih mode Cube. Close. Kembali ke Isometric, untuk memudahkan saat menggambar klik Edit in plane. Dengan begitu, (misal) ketika kita membuat persegi dengan rectangle tool maka otomatis akan mengikuti grid yang ada. Tapi ketika Edit in plane tidak di klik, maka bentuk rectangle akan tetap seperti biasa. Kemudian fungsi 3 tombol di Current plane (atas) adalah untuk memilih sisi yang mana yang akan kita buat (atas, depan atau belakang). https://youtu.be/zZh9q6wEUHM

Multicalendar di Inkscape (Windows 10)

Berbagi pangalaman instal salah satu ekstensi Inkscape yang masih hangat yaitu Multicalendar di OS Windows 10 . Dengan ekstensi ini kita bisa render kalender 1 (satu) tahun full plus kalender hijriyah. Tanpa harus menata satu per satu angkanya. Sudah tertata rapi. Langkah pertama install ekstensi seperti biasanya. Unduh file ekstensi Multicalendar di sini . Setelah itu salin/copy file multicalendar.py yang ada di dalamnya ke folder ekstensi Inkscape. Bagi yang belum tahu di mana folder ekstensi, silakan buka Inkscape > menu Edit > Preferences > System Klik open. Jika error atau tidak bisa, buat folder persis/sesuai dengan keterangan di menu (gambar di atas). Setelah itu tempel/paste file  multicalendar.py ke dalam folder tersebut. Selesai install ekstensi (seperti biasa). Ketika kita render Multicalendar di menu Extensions > Render > Multicalendar, muncul masalah seperti di bawah ini ModuleNotFoundError: No Module named 'hijri_converter' .   Terus?

Refine Selection pada Affinity Designer

Fungsinya untuk menyeleksi objek tertentu pada foto. Untuk melakukan itu ada di Pixel Persona (ada di antara Designer Persona dan Eksport Person, kiri atas).  Tahapannya: 1. Setelah buka foto yang akan diolah, gunakan/pilih Selection Brush Tool (W). 2. Klik dan drag pada objek yang akan diseleksi. Jangan khawatir jika tidak presisi atau istilahnya mbleber. 3. Klik refine di bawah toolbar atas. 4. Untuk memperbaiki atau menyempurnakan seleksi, klik dan drag pada sudut-sudut yang masih belum sempurna. 5. Pada window "Refine Selection" kita bisa atur preview untuk mempermudah seleksi. Juga output yang akan dihasilkan, pilih mask untuk langsung melihat hasil seleksi. 6. Terakhir, jika belum sempurna juga bisa gunakan Selective Color pada Ajustment Layer. 7. Gambar sudah siap diolah. Sumber:

Tips Facebook Cover Photo

1. Patuhlah terhadap aturan Facebook 2. Pastikan ukuran tepat 3. Upayakan tetap visual (20% text) 4. Gunakan gambar dan warna yang mewakili brand 5. Jangan menggabungkan gambar cover dan foto profil 6. Jangan buat gambar perhatian ke tombol aksi (CTA). 7. Gunakan rata kanan (right-align) pada objek gambar (fokus bagian kanan). 8. Utamakan tampilan "mobile". Banyak yang akan terpotong.  9. Letakkan link tombol CTA pada deskripsi cover foto. 10. Pin post yang berhubungan dengan cover 11. Gunakan video jika memungkinkan Sumber : https://blog.hubspot.com/marketing/facebook-cover-photo-size-best-practices

8 Aspek Teknik SEO

Beberapa aspek teknik di bawah ini jika dioptimasi insyaaAllah akan bisa menaikkan posisi/rangking di mesin pencarian.  1. Cepat. Pembaca tidak suka dengan website atau blog yang lemot.  2. Mudah dijelajahi oleh mesin pencarian. Mesin pencarian (search engine) menggunakan robot untuk menjelajah situs anda. Gunakan robot.txt untuk mengatur bagaimana robot menjelajah.  3. Tidak banyak link yang mati. Gunakan tool untuk menangani halaman yang mati ( 404 error page ).  4. Tidak membingungkan mesin pencarian dengan duplikat konten.  5. Aman. Silakan cek apakah situs anda sudah https di semua browser.  Tambahan:  - Mempunyai struktur data - Mempunyai _XML sitemap_  - Menggunakan _hreflang_ jika website internasional https://yoast.com/what-is-technical-seo/

Psikologi Bentuk dalam Desain

1. Lingkaran 🔵 melambngkan emosi positif, cinta, komunitas dan kesatuan. 2. Persegi 🔲 atau kotak ⬜. Stabilitas dan keseimbangan. Itu juga menggambarkan kekuatan, profesional dan efisiensi. 3. Segitiga 🔺 Melambangkan misteri dan tenaga. Sering digunakan dalam logo fiksi ilmiah, keagamaan dan hukum. 4. Garis vertikal mengkomunikasikan komitmen, kekuatan, progres dan goals. 5. Garis horizontal memberikan rasa bergerak, futuristik dan ketangkasan. https://www.designmantic.com/blog/art-of-shaping-winning-construction-logo/

Fungsi Difuser dalam Fotografi

Fungsi Diffuser dalam Fotografi  1. Menekan kekuatan cahaya yang terlalu kuat 2. Membuat cahaya yang dikeluarkan lebih menyebar 3. Melembutkan cahaya flash 4. Mencegah timbulnya bayangan yang terlalu kuat 5. Mencegah subjek atau objek menjadi overexposed 6. Membuat hasil menjadi lebih natural https://pakarkomunikasi.com/fungsi-diffuser-dalam-fotografi

Mempercepat Loading WordPress dengan Defer Parsing JavaScript

Pada umumnya untuk JavaScript diletakan antara tag <head></head> . Ketika diakses, website akan memuat kode tersebut dari atas sampai bawah. Hal ini dapat cukup merepotkan, terutama jika Anda memiliki banyak JavaScript atau string yang cukup panjang. Dengan melakukan defer parsing JavaScript, blog Anda tidak akan perlu menunggu sampai loading JavaScript selesai, sehingga loadingnya akan lebih cepat. Ada 2 pilihan yang bisa digunakan untuk melakukan defer parsing JavaScript pada WordPress. 1. Menggunakan Plugin WordPress  Bisa menggunakan WP Deferred JavaScript atau Speed Booster Pack atau yang lainnya. 2. Melakukan Defer Parsing JavaScript Melalui functions.php Untuk melakukan defer parsing JavaScript, silakan copy code di bawah ini dan letakkan pada baris di bawah script dalam file wp-includes/functions.php.  function defer_parsing_of_js ( $url ) { if ( FALSE === strpos( $url, '.js' ) ) return $url; if ( strpos( $url, 'jquery.js' ) ) return $url; return &

Tips dan teknologi yang menjaga mata anda

Bagi yang sering memandang smartphone / handphone, laptop, lcd komputer atau yang sejenisnya, penting banget menerapkan beberapa hal di bawah ini.  1. Jaga jarak dengan layar. Untuk smartphone minimal 40cm. Gunakan alat bantu jika diperlukan.  2. Jangan lupa berkedip. Terutama di ruangan ber-AC. 3. Posisi tebaik adalah duduk. 4. Pengaturan di smartphone : perbesar font, atur brightness sesuai kebutuhan (biasakan atur layar lebih gelap dari biasanya), gunakan mode eye comfort jika diperlukan, nyalakan fitur anti-flicker dan dark mode 5. Minimalkan pantulan di layar. Pantulan di layar ajan membuat mata cepat capek. 6. Jangan gunakan smartphone di kondisi yang gelap 7. 20-20-20. Setiap 20 menit melihat layar, alihkan pandangan ke 20 kaki (6 meteran) selama 20 detik.  8. Setelah 2 jam istirahatkan badan selama 15 menit.

Menghilangkan Echo (Davinci Resolve)

Gampang ternyata (bagi yang bisa 😁)  1. Buka Equalizer dan aktifkan band 1 dan band 6. 2. Tambahkan gain di band 5 menjadi maksimal dan geser sedikit untuk mencari suara echo. Jika sudsh ketemu turunkan turunkan maksimal di posisi yang sama.  3. Pindah ke band 4 dan band 3 dengan cara yang sama. Intinya, ini lebih banyak menggunakan feeling. Jadi tergantung seberang tajam feeling kita terhadap suara echo.  Cara di atas bisa diterapkan di tab Edit ataupun Fairlight.  https://youtu.be/9w9doIcnMCk https://youtu.be/4HE2Otsorhs

Audio Editing (Davinci Resolve)

Selain sebagai video editor, Davinci Resolve juga bisa kita gunakan sebagai audio editor yang cukup lengkap dan bagus.  Untuk mengambil/edit audio saja dalam video cukup hover di source viewer dan drag icon wave ke audio track. Fade in dan fade out sama seperti video, drag icon kecil di pojok kiri atas audio clip untuk fade in dan di kanan atas untuk fade out.  Masih di tab edit, ada menu mixer. Di situ kita bisa langsung melihat dan mangatur volume bar untuk masing-masing clip. Mengatur "pan" cukup mudah, ada tombol biru yang bisa diatur (di atas volume bar, di bawah eq). Dobel klik untuk tampilan lebih besar. Di sini kita bisa mengatur suara yang terdengar dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Audio efek juga sama seperti video efek, tinggal 'drag and drop' dari effect library. Keterangan di atas baru di tab Edit. Untuk kemampuan edit audio yang lebih lengkap ada di tab Fairlight. 

Mengenal Project Manager (Davinci Resolve)

Dalam satu tampilan sederhana ketika awal membuka Davinci Resolve ternyata ada beberapa hal yang menarik untuk diketahui.  Pertama, Archive dan Restore. Ketika klik kanan dan pilih archive, maka ini akan menyalin semua project (termasuk media) yang dipilih ke folder tertentu (media original akan tetap di folder masing-masing). Maka pastikan folder tujuan memiliki ruang yang cukup untuk menyimpannya. Untuk mengembalikan (restore) klik kanan di tempat kosong, pilih restore.  Kemudian menu import export. Hampir sama dengan archive, hanya saja menu ini menyalin project tanpa media. Ketika import dari pc lain maka semua media akan offline, walaupun kita punya media yang sama di pc kita. Untuk "relink" (mengaitkan ulang media) tidak perlu satu per satu. Cukup klik kanan master bin dan pilih “Relink Clips for Selected Bins”. Ada lagi, backup. Pada menu preferences (ctrl+,) ada menu backup yang bisa diaktifkan di tab user > project save and load. Di situ kita bisa mengatur backup

'Aturan' Dalam Branding Desain

Beberapa 'Aturan ' Dalam Branding Desain 1. Mulai dari pelajari kompetitor. Cari minimal 10 kompetitor. Ketika kita tahu apa yang ada di market, kita bisa menciptakan sesuatu yang menonjol yang akan dilirik konsumen. 2. Ciptakan brand yang bisa bekerja di banyak media. Bukan hanya media cetak, tapi juga web, ads, apps, dsb. 3. Sederhana. Simple. To the poin. Logo yang rumit akan membingungkan orang. 4. Identifikasi 'pembeli'  atau konsumen/client ideal. Ini akan membuat gambaran jelas, brand tersebut untuk siapa. 5. Jadilah unik. Bukan hanya unik, tapi juga mudah untuk dikenali dan diingat. 6. Kemandiriaan icon dan typography. Bukan hanya icon yang unik, tapi juga didukung dengan font yang unik dan mandiri. 7. Komunikasikan pesan brand anda. Melalui logo, font, warna, slogan, dan sebagainya. 8. Pertahankan semua desain bersifat kohesif (melekat, seragam). Ini bisa ditempuh dengan membuat Petunjuk Visual Brand (Brand Guidelines). 9. Pertahankan Brand Guidelines. 10. Jang

Psikologi Font

Secara singkat mengenai sifat masing-masing jenis font sebagai berikut : 1. Serif: wibawa, mapan, kepercayaan 2. Slab serif: percays diri, solid, kreatif, inovatif 3. San serif: kejujuran, kepekaan, kejernihan, berpikir ke depan 4. Script: ide kreatif, history 5. Modern: eksklusif, inteligensi 6. Display dan decorative: casual, unik, menyenangkan Sumber : https://fabrikbrands.com/font-psychology-and-typography-inspiration-in-logo-design/

Speed ramp di Davinci Resolve

Speed ramp dimaksudkan untuk mengatur kecepatan video yang berbeda di setiap bagian frame. Untuk mengakses menu tersebut di Davinci Resolve cukup mudah. Klik kanan pada video dan pilih "retime control" (ctrl+R).  Untuk membagi video dalam beberapa bagian kecepatan yang berbeda, klik kanan pada pointer/kursor pilih "add speed poin".  Bavian bawah speed poin untuk mengatur tempat/posisi speed poin dan bagian atas speed poin untuk mengatur posisi plus kecepatan setiap bagian.  Klik kanan pada frame dan pilih 'retime curve' untuk melihat curva. Ini akan memudahkan kita melihat secara keseluruhan dan dari sini kita bisa mengatur perpindahan kecepatan dengan lembut/smooth.  https://youtu.be/n7lXiPCHaHI

Pedoman Visual Penggunaan Logo

Dengan kata lain, Logo Usage Guidelines. Yaitu pedoman visual sebuah logo agar logo digunakan sebagaimana mestinya sebagai bagian dari branding suatu produk. 1. Spasi di sekitar logo. Biasanya menggunakan salah satu elemen dari logo. 2. Palet warna. Bisanya menggunakan 4 atau 5 warna. Dengan rincian :  - warna cerah untuk background,  - warna gelap untuk text,  - warna netral untuk aksesoris,  - dan satu warna yang menarik perhatian.  Palet warna tersebut berisi informasi : ° Pantone color name and number,  ° CMYK (print color)  ° RGB  ° Hex codes (digital color). 3. Typography dan font. Isinya jenis font yang digunakan, mengapa menggunakan font tersebut, jenis untuk komunikasi apa dan apakah boleh menggunakan aksesori atau efek di sekitar font. 4. Ukuran Logo. Mencakup ukuran minimal pada penggunaan digital maupun print dan ukuran proporsional logo. Ukuran bisa dalam pixel untuk digital dan mm untuk media print.  5. Deskripsi logo. Termasuk penggunaan spasi dan huruf kapital.  6. Warn

Jenis Cut atau Transition

1. Clean Cut / standard cut. Transisi yang biasa kita pakai 2. Jump cut, digunakan untuk menyingkat waktu 3. L cut, biasanya untuk percakapan  4. J cut, memasukkan sebagian audio ke frame berikutnya yg berbeda jenis, lokasi, waktu, dsb 5. Cut on action, memotong video tepat ketika action 6. Cross cutting/parallel editing, 2 frame yg sambung bergantian (seringnya menggunakan L cut dan J cut), yang pada akhirnya (biasanya) 2 frame tersebut bertemu pada satu lokasi yang sama. 7. Cutaway, memotong frame tertentu dan diisi dengan frame yang lain untuk menutup kesalahan frame (dengan audio yang sama) 8. Match cut, memotong beberapa video dengan adegan yang persis  9. Smash cut, untuk perpindahan dari frame cepat ke lambat atau sebaliknya. 10. Crossfade, untuk memulai / mengakhiri scene atau untuk membedakan waktu kejadian 11. Camera movement cut, seperti match cut ditambah dengan gerakan kamera 12. Invisible cut, perpindahan frame dengan frame gelap, sangat terang atau blur atau pergerakan s

Tips Foto Dokumentasi

1. Siapkan kamera dan peralatannya dalam kondisi prima 2. Pelajari lokasi event 3. Perhatikan rundown acara 4. Peka dengan sekitar  5. Kenali apa yang mungkin akan terjadi  Persiapan merupakan kunci di dalam membuat dokumentasi yang baik. Juru foto perlu mengetahui dan mengenali apa yang mungkin akan terjadi, sehingga dapat mengantisipasi momen dan merekamnya. Siapa yang akan ada di sana, di mana persisnya suatu peristiwa akan bertempat, dari sudut mana sebaiknya foto diambil, kapan saat terbaik untuk memfoto, dan lain-lain.  Sumber: https://infotografi.com/foto-dokumentasi-acara/ https://medium.com/@budinddharmawan/fotografi-dokumentasi-35e01b66d75b